Interaksi antara kemasan dan pangan yang berpotensi baik menguntungkan maupun
merugikan
Migrasi merupakan hasil dari interaksi antara bahan makanan
dengan kemasan. Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya reaksi kimia atau
fisika antara makanan, kemasan, dan lingkungan yang dapat mengubah komposisi,
kualitas, dan atau sifat fisik makanan maupun bahan kemasan. Selain migrasi,
interaksi juga menyebabkan terjadinya permeasi dan sorpsi. Migrasi merupakan
perpindahan komponen dari kemasan kedalam makanan. Sedangkan sorpsi merupakan
perpindahan komponen dari makanan ke kemasan. Sementara permeasi merupakan
perpindahan komponen dari makanan ke lingkungan melalui kemasan.
Migrasi dapat membahayakan maupun menguntungkan bagi
manusia. Contoh migrasi yang menguntungkan manusia adalah migrasi dari kemasan
daun, seperti adanya migrasi dalam ketupat yang justru diharapkan oleh manusia.
Sedangkan contoh migrasi yang membahayakan yaitu migrasi dari kemsan plastik,
kaleng, dan kertas. Sumber bahaya tersebut diakibatkan oleh berbagai sumber
seperti :
• Bahan kimia polimernya
• Bahan asal
proses produksinya
• Bahan
katalisator seperti aditif dan katalis
• Sisa bahan
pelarut
• Bahan pengisi
seperti plasticizer
• Bahan perekat
• Tinta
Contoh bahan berbahaya yang
bermigrasi yaitu :
1. Bahan
kertas
Migrasi yang terjadi dari bahan kertas yaitu seperti tinta printer, bahan
adhesif, serta pelarut (diisopropilnafthalen/DPNs).
2. Bahan
plastic
Plastik
merupakan bahan kemasan yang sangat berbahaya, hal ini disebabkan karena
material pembuaatan plastik yang umumnya terbuat dari minyak bumi. Selain itu
adanya bahan lain seperti plasticizer sangat membahayakan bagi manusia. Apalagi
jika dikomsumsi dalam jumlah besar dan secara kontinyu maka tubuh manusia akan
meinimbun material berbahaya yang sangat banyak.
Migrasi kemasan plastik yaitu sebagai berikut :
Palstik Jenis Bahan beresiko terhadap kesehata PolistirenePS
Stirene Akrilonitril butadiene-stirene ABS Stirene,1.2-butadiene,akrilonirtil
Polikarbonat PC Fenol Polivinil klorida PVC HCl,Plasticizer
seperti dioksi ftalat maupun dibutil ftalat Polietilen HDPE/LDPE Hidrokarbon alifatik tidak
jenuh, aldehida alifatik Poli etil tetrafluoro etilen PTFE Hidrokarbon
terfluorinasi
3. Migrasi bahan Kaleng
Logam sebagai
komponen utama penyusun kaleng memiliki resiko terhadap kesehatan. Dalam bahan
pelapis kaleng dapat terkandung bahan berbahaya seperti aluminium, seng,
ataupun bahan organic seperti epoksifenol dan organosol. Banyak bahan berbahaya
yang beresiko terhadap kesehatan. Bahan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Komponen Resiko Polivinil klorida Dapat menyebabkna kanker,
cacat lahir, perubahan genetik, bronkitis, gangguan pendengaran, gangguan
kulit, disfungsi ginjal, gangguan penglihatan
Ftalat (DEHP/DEHA) Asma, berpengaruh terhadap reproduksi
PET Kanker
Polyester Iritasi pada mata Stirene Iritasi
saluran pencernaan, mata, kulit, depresi sistem saraf pusat, kanker Timbal
(Pb) Menghambat pertumbuhan, anemia, osteoporosis dan kerusakan
sistem saraf pusat Kromium Kanker dan alergi kulit Merkuri
Kerusakan sistem saraf pusat, ginjal
Terdapat dua macam migrasi, yaitu migrasi total dan migrasi spesifik.
Migrasi total
merupakan total massa yang bermigrasi dari kemasan kedalam nahan pangan pada
kondisi tertentu. Sedeangkan migrasi spesifik yaitu zat teridentifikasi yang
bermigrasi dari kemasan ke dalam bahan pangan.
Parameter yang
berpengaruh terhadap migrasi yaitu sifat natural produk, struktur kemasan,
serta waktu dan temperatur.
Pengertian umum
dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang
dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya
kemasan yang dapat membantu mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan
yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan,
benturan dan getaran.
Dari segi promosi
kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan
yang umum untuk pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan
atau distribusi adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton.
Hasil-hasil pertanian yang dapat dimakan oleh manusia berasal dari sumber
hewani dan nabati. Hasil pertanian itu dapat dikonsumsi dalam bentuk bahan
mentah atau matang. Persiapan suatu hasil pertanian menjadi bentuk yang dapat
dimakan melibatkan pengolahan.
Di dalam proses pengolahan makanan terjadi
perubahan-perubahan fisik maupun kimiawi yang dikehendaki atau tidak
dikehendaki. Disamping itu setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi
tidak tetap stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat
diperlukan pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan bahan
pangan dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat
dipertahankan.
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari
kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus
makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai
sekarang Anda cermat memiliki kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai
fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi.
Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan,
yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua
bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan
kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.